Jambinow.id – Pemerintah kabupaten Muarojambi melalui PLT kepala dinas Perkebunan dan peternakan menerangkan permasalahan yang terjadi didinasnya sekaligus menjelaskan apa yang terjadi dan tak ingin petani dan semua pihak berlarut-larut serta salah paham.(27/6/22)
“Terkait dengan statement saya tentang Surat Edaran Gubernur (SE) dalam hal tersebut petani jangan salah tafsir, yang saya maksud adalah saya tidak punya wewenang secara hukum yang sah untuk memaksa para PKS dalam hal menaikkan harga TBS dan untuk memberi sanksi kepada PKS.” katanya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, sebelumnya selama 32 tahun dilapangan menjadi Petugas penyuluh lapangan (PPL), yang persoalan anjloknya harga TBS dikabupaten Muarojambi bukan karena SE Gubernur Jambi, namun Dia mengklaim jika Disbunak Muarojambi sudah melakukan mediasi ke PKS-PKS yang ada di Muaro Jambi dengan tujuan mengupayakan agar PKS menyerap hasil perkebunan para petani swadaya.
“Dari pertemuan Pihak Disbunak dengan PKS diketahui jika penyebab anjloknya harga TBS bervariasi, dan harga sangat tergantung dengan perusahaan Expor diluar provinsi Jambi,dan PKS yang ada di kabupaten kita juga tidak bisa berbuat banyak.harga TBS anjlok bukan hara di Muarojambi saja tapi di semua kabupaten.” Ujarnya.
Ditambahkannya dari keterangan Gugus tugas harga TBS diketahui penyebab anjloknya harga mereka menjelaskan,jika permasalahannya ada pada Quata DMO karena menjadi syarat Exspor, semakin besar target Exspor, maka semakin besar pula DMOnya, maka semakin murah pula harga pembelian CPO ditambah lagi Akibat dengan kebijakan larangan Exspor dan tersendatnya laju pengiriman Exspor dengan transportasi kapal laut itu juga ikut sangat mempengaruhi harga TBS.
“Saya diangkat menjadi Plt. Kadis perkebunan dan peternakan tgl 18 April 2022, jabatan ini adalah merupakan amanah besar yang harus saya emban dan saya pikul, tentunya sudah menjadi kewajiban bagi saya berupaya secara maksimal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat perkebunan dan peternakan,Harga TBS anjlok tidak hanya di Muaro Jambi tapi ” Papar pria yang pernah menerima penghargaan sebagai PPL berprestasi tingkat nasional ini.
Selain berprestasi di tingkat nasional PLT Kadis Bunnak ini juga pemenang kalpataru pengabdi dan penyelamat lingkungan tingkat provinsi memaparkan jika tujuan dirinya mengabdi di Disbunnak agar para petani pekebunan dan peternak dapat memahami tentang tekhnologi budidaya yang baik.
“Agar petani kabupaten Muaro Jambi ini bisa sejahtera maka tahapan-tahapan yang benar harus benar-benar diperhatikan,dimulai dari persiapan lahan, penggunaan benih bermutu, pemeliharaan dan panen yang benar sesuai anjuran teknis, yang nanti dapat menghasilkan kwalitas dan kwantitas yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani pekebun dan peternak.”Paparnya.
Terkait dengan statement tentang petani swadaya menggunakan bibit palsu,ia tidak membantahnya namun statement ini jauh sebelum terjadinya huru-hara tentang menurunnya harga TBS, statement tersebut disampaikan bahkan pernah ia sampaikan saat dirinya menjadi SEKDIN BUNNAK
“Yang saya maksud petani swadaya hampir 70% menggunakan bibit palsu adalah Petani swadaya yang buka lahan sendiri, buat pembibitan sendiri yang bibitnya tidak jelas asal usulnya, bibit nya dibeli dari orang-orang mengedar bibit yang tidak dapat menunjukkan dokumen bibit yang sah seperti sertifikat benih termasuk juga bibit yang dibuat sendiri oleh petani yang diambil dari TBS yang diolah menjadi kecambah dan ada juga yang berasal dari bibit cabutan dari kebun sawit.” Jelas H.Amri,T.
Dan Statement tersebut disampaikannya sebagai dasar untuk mengusulkan program yang selama ini tidak pernah di usulkan dalam program disbunak,yaitu bantuan kecambah sawit yang bermutu, bersertifikat pada program Disbunnak,lant PLT itu semata-mata hanya untuk para petani perkebunan. kabupaten muaro jambi., yang selama ini tidak pernah diusulkan dan masuk dalam program Disbunnak kabupaten Muaro jambi sebelumya.
“Dengan demikian diharapkan para petani dapat mengenali,memahami tentang kecambah yang bermutu dan dapat pula melakukan persemaian yang benar.dan di ikuti hasil yang maksimal.” Imbuhnya.
Dan untuk mengatasi persoalan harga ia menyatakan, jika salah satu cara untuk naikkan harga TBS adalah dengan menurunkan pajak ekspor CPO karena dengan otomatis akan tingkatkan pendapatan Masyarakat, kecuali pemerintah punya program atau rencana khusus untuk salurkan pendapatan dari pajak ekspor CPO kepada masyarakat.
“Untuk sementara ini, mungkin sebaiknya kita main “ SWING” ndan, kita arahkan PKS untuk jual kepada pihak pembeli yang “ lancar”
Kata H.Amri,T lagi, Penyerapannya,itu artinya perusahaan tersebut sudah berhasil atasi berbagai kendala dalam melaksanakan ekspor dalam rangka jaga TBS tidak laku terjual.
Dan untuk sawit yang sudah tua yang tidak memberikan hasil yang layak atau tanaman sawit yang terlanjur dipakai dan di duga berasal dari bibit yang tidak jelas asal usulnya, Disbunnak akan upayakan solusinya.
Salah satunya di dorong dengan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) pusat, Disbunnak juga telah berupaya secara maksimal mengusulkan kepada DIRJEN BUN pusat untuk mendapatkan target PSR yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya yaitu 1000-2000 Ha untuk tahap I tahun 2022.
“Inilah tujuan saya mengangkat statement ini agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap para petani kita di Kabupaten Muaro Jambi. Yang akhirnya sampai terwujudnya petani pekebun yang sejahtera,mandiri,modern dan perkebunan jaya. Namun jika ada pihak-pihak yang tersinggung saya pribadi dan selaku PLT Disbunnak dengan kerendahan dan kesungguhan hati meminta Maaf yang sebesar-besarnya khusunya kepada petani swadaya kabupaten Muarojambi.” Tutup PLT KadisBunnak.(Wahid).