Jambinow.id - Bupati Kabupaten Muaro Jambi, Bambang Bayu Sunseno yang akrab dipanggil dengan BBS mengukir prestasi gemilang dengan berhasil meraih gelar Doktor di Universitas Jambi (Unja) provinsi Jambi pada Sidang Terbuka Promosi Doktoral, senin (7/07/25) bertempat di gedung pasca sarjana universitas jambi (UNJA).
Di hadapan delapan penguji, Bambang Bayu Suseno sukses mempertahankan disertasinya berjudul “ strategi peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit swadaya di kabupaten muaro jambi"
Sidang yang berlangsung khidmat ini diketuai oleh Prof. Dr. Dra. Muazza, M.Si yang juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Unja. Dr. Ir. Mairizal. M.S sebagai sekretaris. Prof. Dr. H. Syamsurijal Tan, S.E. 2 M.A.sebagai penguji l, Prof. Dr. Ir. Suandi,M.Si., IPU sebagai penguji ll.
Sementara untuk Penguji eksternal adalah Prof. Dr. Firwan Tan, SE., M.Ec., DEA.Ing. Prof.Dr.Ir. DMT. Napitupulu, M.Sc sebagai Promotor, dan Prof., D.. Zulkifi Alamsyah. M.Sc, dan Dr. Ir. Ernawati Hd, M.P sebagai Co-Promotor.
Sidang ini dihadiri oleh isteri beserta anak-anak BBS. Wakil Bupati Muaro Jambi, Junaidi Mahir. Sekda Kabupaten Muaro Jambi , Budhi Hartono, sejumlah kepala OPD dilingkup Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, Camat, kolega dan kerabatnya.
Dalam penyampaiannya, pria yang akrab disapa BBS itu menyampaikan jika sektor pertanian memiliki peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Salah satu subsektor yang memiliki peran potensi cukup besar dalam basis sumberdaya alam adalah subsektor perkebunan.
Subsektor perkebunan merupakan subsektor yang mengalami tingkat pertumbuhan paling konsisten jika ditinjau dari luas areal dan produksinya. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian negara. seperti pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja.
Peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan devisa melalui ckspor dan penckanan inflasi, maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi vang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain.
Katanya, sektor pertanian mempunyai keterkaitan yang erat dengan sektor-sektor lain. Perkembangan sektor-sektor lain juga tergantung pada produk-produk sektor pertanian bukan saja sebagai kelangsungan suplai makanan yang mengikuti pertumbuhan penduduk tetapi juga sebagai penyediaan bahan baku yang digunakan sektor industri.
Sektor pertanian juga merupakan suatu sumber modal untuk investasi ekonomi wilayah melalui transfer surplus kapital dari sektor pertanian ke sektor-sektor ekonomi lain, memiliki nilai ekonomis. Antara lain peran yang cukup besar yaitu sub sektor perkebuan komoditi Kelapa sawit yang merupakan salah satu komoditi unggulan provinsi Jambi.
mengusahakan kelapa sawit di Pulau Sumatera adalah Provinsi Jambi. Budidaya kelapa sawit pertama kali di Provinsi Jambi dilakukan pada tahun 1980, melalui gagasan pemerintah dengan pola PIR dalam program transmigrasi yang dikenal dengan PIR-Trans.
Pada pola PIR-Trans, perusahaan swasta bertindak sebagai inti dan petani transmigrast sebagai plasma (SK Menteri Pertanian No. 469/KPTS/KB.510/ 6/1985). Kebijakan PIR-Trans ini dilaksanakan pada 11 provinsi pada 50 unit PIR Trans kelapa sawit, dan berhasil menumbuh kembangkan perkebunan kelapa sawit baru sekitar 566 ribu hektar dimana 398.644 hektar (70%) kebun plasma dan 167.702 hektar (30%) kebun inti, Selain melalui pola kemitraan PIR Trans, para petani juga sudah mulai mengembangkan kebun sawit secara mandiri.
Pembangunan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan. mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan devisa yang mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi Luas lahan perkebunan kelapa sawit Provinsi Jambi mencapai 1. 126.357 Ha atau 6,88% dari total luas lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia. Menurut jenis pengusahaanya usaha perkebunan terbagi menjadi tiga sektor yaitu perkebunan swadaya, perkebunan besar swasta dan perkebunan besar negara.
Kabupaten Muaro Jambi merupakan kabupaten yang memiliki luas lahan kelapa sawit rakyat terluas dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Luas areal kelapa sawit Kabupaten Muaro Jaunbi mencapai 139.547 Ha atau sebesar 22% dari jumlah luas lahan kelapa sawit rakyat di Provinsi Jambi, dengan nilai produksi mencapai 233.573 ton atau sebesar 20% dari jumlah produksi kelapa sawit Provinsi Jambi.
Perkembangan luasan dan produksi kelapa sawit rakyat di K abupaten Muaro Jambi pada tahun 2017 -2022 terlihat mengalami pertambahan luas areal maupun peningkatan produksi kelapa sawit swadaya.
Tren perkembangan luasan kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi terlihat mengalami peningkatan pada Kurun waktu 5 thun terakhir, Pada tahun 2019 terjadi peningkatan luasan yang cukup tinggi yaitu sebesar 38,2% atau sebesar 37.448 Ha.
Kemudian tahun 2020 terus mengalami kenaikan luas lahan usahatani komoditi ini, dan diperkirakan pada tahun berikutnya akan terus bertambah Animo masyarakat dalam membuka lahan sawit tetap tinggi karena kelapa sawit dianggap sebagai komoditas yang lebih menguntungkan dibandingkan tanaman lain, terutama dalam jangka panjang.
Meskipun harga TBS berfluktuasi. potensi pendapatan yang lebih stabil dibandingkan tanaman pangan atau hortikultura membuat masyarakat tetap tertarik mengembangkan perkebunan kelapa sawit.
Keberadaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi, banyak memberikan perubahan atau pergeseran dalam kehidupan petani yang ada di sekitar perkebunan tersebut.
Sebagian besar masyarakat berubah mata pencariannya dari petani yang mengusahakan komoditi pangan, hortikultura dan perkebunan lainnya beralih kepada komoditi kelapa sawit. Seiring dengan adanya perbaikan harga tandan buah segar ditingkat petani juga mempengaruhi tingkat perubahan mata pencarian masyarakat.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut; Bagaimana karakteristik usahatani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Muaro Jambi, Bagaimana strategi peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Muaro Jambi. Bagaimana strategi prioritas peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Muaro Jambi
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada maka tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik usahatani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Muaro Jambi.
Menganalisis strategi peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Muaro Jambi. Menentukan strategi prioritas peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Muaro Jambi.
Kemudian untuk manfaat penelitian memiliki manfaat secara akademis, dimana penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam memperkaya kajian akademik mengenai kesejahteraan petani kelapa sawit swadaya, khususnya dalam konteks ckonomi pertanian dan pembangunan pedesaan.
“Secara teoritis, penelitian ini memberikan manfaat sebagai penguatan Literasi Ilmiah dalam Kesejahteraan Petani Swadaya Hasil penelitian ini akan menambah wawasan mengenai dinamika sosial- ekonomi petani sawit swadaya, yang selama ini masih kurang mendapat perhatian dalam kajian akademik dibandingkan dengan petani plasma atau perusahaan besar,” kata BBS.
Kemudian pengembangan Teori dalam Ekonomi Perkebunan dan Pemberdayaan Petani. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori terkait strategi kesejahteraan petani, khususnya dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan mereka serta strategi peningkatan berbasis kebijakan, teknologi, dan kelembagaan.
Selanjutnya Analisis Model Kolaborasi dalam Sektor Pertanian Berbasis Swadaya Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan model kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan petani swadaya dalam menciptakan ckosistem perkebunan yang lebih inklusif dan berkelaniutan dan yang terakhir Kontribusi terhadap Kajian Keberlanjutan dalam Perkebunan Kelapa Sawi Dengan menelaah sejauh mana praktik keberlanjutan diadopsi oleh petani sawit swadaya, penelitian ini dapat memperkaya diskusi mengenai strategi adaptasi petani terhadap regulasi-lingkungan dan keberlanjutan dalam industri kelara sawit.
Selain memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini juga memiliki manfaat yang dapat diterapkan secara langsung oleh berbagai pihak terkait, di antaranya bagi Petani Sawit Swadaya, Bagi Pemerintah dan Pembuat Kebijakan, Bagi Sektor Swasta dan Industri Kelapa Sawit dan Bagi Lembaga Keuangan dan Organisasi Nirlaba.
Setelah menyampaikan disertai, dewan penguji langsung membedah isi disertai tersebut. Akhirnya ketua penguji menyatakan bahwa BBS layak menyandang gelar doktor dengan nilai 86 atau memuaskan.
Dr. Bambang Bayu Suseno, demikianlah kini ia disapa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan akademisnya. Termasuk dengan anak dan isteri.(**)